Sebagai peralatan penting dalam pertanian modern, salah satu komponen inti dari penanam padi adalah mekanisme pemisahan bibit. Fungsi utama dari mekanisme ini adalah untuk secara akurat memasukkan bibit ke dalam bidang padi sesuai dengan lintasan dan kepadatan yang telah ditentukan. Namun, dalam operasi aktual, mekanisme pemisahan bibit sering menghadapi berbagai masalah kesalahan, termasuk deformasi cakar penanaman, posisi rotasi asinkron dari lengan penanaman, dan kegagalan batang dorong untuk sepenuhnya didorong keluar. Deformasi cakar penanaman biasanya disebabkan oleh tabrakan dengan benda keras (seperti batu) selama operasi jangka panjang. Cakar penanaman yang cacat tidak dapat secara efektif menjepit bibit, yang menyebabkan penanaman yang tidak rata atau penanaman yang terlewatkan. Posisi rotasi asinkron dari lengan penanaman dapat disebabkan oleh keausan atau penyesuaian yang tidak tepat dari bagian transmisi, yang akan mempengaruhi kedalaman penyisipan dan sudut bibit, dan pada akhirnya memiliki efek buruk pada pertumbuhan beras. Kegagalan batang dorong yang akan sepenuhnya didorong keluar sering kali karena keausan batang dorong itu sendiri atau melonggarkan bagian -bagian yang tetap, yang mengakibatkan kegagalan batang dorong untuk sepenuhnya mengirim bibit ke tanah pada ujung stroke.
Selain mekanisme pemisahan bibit, sistem transmisi dan sistem daya penanam padi juga merupakan bagian di mana kegagalan sering terjadi. Sistem transmisi bertanggung jawab untuk mentransmisikan daya secara efektif dari mesin ke setiap bagian yang bekerja. Kegagalannya biasanya dimanifestasikan sebagai rantai transmisi yang rusak, keausan gigi yang parah atau selip sabuk. Kegagalan ini akan secara langsung menyebabkan transmisi daya yang buruk, secara serius mempengaruhi kinerja keseluruhan dan efisiensi operasi mesin. Kegagalan sistem tenaga mungkin berasal dari mesin itu sendiri, seperti pasokan bahan bakar yang buruk, kegagalan sistem pengapian atau tekanan silinder yang tidak mencukupi. Faktor -faktor ini akan menyebabkan tenaga mesin turun, atau bahkan gagal memulai dalam kasus yang parah, sehingga mempengaruhi penggunaan normal penanam padi.
Selain itu, mekanisme pengangkatan dan kotak bibit penanam padi sering gagal. Mekanisme pengangkatan terutama bertanggung jawab untuk menyesuaikan kedalaman transplantasi. Kegagalannya dapat dimanifestasikan sebagai gesper lift batang, mur longgar atau tabung persegi panjang yang rusak. Kegagalan ini akan menyebabkan kedalaman transplantasi yang tidak konsisten, mempengaruhi pertumbuhan dan hasil beras. Kotak bibit digunakan untuk membawa bibit. Kegagalannya mungkin berasal dari deformasi kotak bibit, keausan sabuk konveyor atau kemacetan bibit. Kegagalan ini akan mencegah bibit dari pengiriman dengan lancar ke posisi transplantasi, sehingga mempengaruhi efisiensi dan kualitas transplantasi.
Sistem Kontrol Cerdas adalah komponen kunci dari penanam padi modern, dan masalah kegagalannya tidak boleh diabaikan. Sistem Kontrol Cerdas bertanggung jawab untuk memantau status kerja mesin, menyesuaikan parameter operasi dan merekam informasi kesalahan. Ketika sistem kontrol gagal, itu dapat menyebabkan mesin gagal berfungsi dengan baik, parameter operasi tidak dapat disesuaikan atau informasi kesalahan tidak dapat dicatat. Kegagalan ini tidak hanya akan mempengaruhi efisiensi operasi penanam padi, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada mesin itu sendiri.
Perlu dicatat bahwa operasi yang tidak tepat juga merupakan salah satu penyebab penting kegagalan penanam padi. Misalnya, pengemudi dapat menyebabkan kegagalan mesin jika ia gagal memanaskan lebih dulu, menyesuaikan parameter operasi atau melakukan pemeliharaan yang diperlukan sesuai dengan instruksi saat mengoperasikan mesin. Selain itu, penggunaan bahan bakar yang tidak memenuhi syarat, minyak pelumas atau aksesori juga akan mempercepat keausan dan penuaan mesin, menyebabkan serangkaian kegagalan. Oleh karena itu, memastikan operasi standar, pemeliharaan rutin dan penggunaan aksesori berkualitas tinggi adalah kunci untuk memastikan operasi normal dan memperpanjang masa pakai penanam padi.